alright, sesuai judul kali ini, penulis akan membuat sebuah artikel mengenai cara atau bagaimana kita sebagai human being bisa memotivasi diri kita sendiri. Hal yang sederhana tapi sering diremehkan oleh orang orang yang sedang ada di zona aman. why is that? kenapa dengan zona aman ini? saya menyebutkan hal tersebut (zona aman) karena orang orang yang berada di dalam zona aman cenderung melakukan hal hal yang bisa dibilang sia sia. Loh kok gitu? Jelas, karena orang akan malas melakukan sesuatu yang dianggapnya sepele saat dia sedang berada di zona nyaman atau aman ini. Jadi apa dong yang diperlukan? hanya 1 kata saja, wanna know what it is? Problem. Masalah. Yup, kalian ga salah baca, kalian ga salah buka artikel dan ini benar benar hal yang bisa memotivasi kita.
Sudah sifat alaminya manusia sejak dulu hingga sekarang untuk selalu menemukan masalah dan memecahkan masalah itu sendiri, baik dengan atau tanpa bantuan orang lain. Lalu kenapa masalah ini bisa dibilang sebagai hal yang dapat memotivasi diri kita? Karena dengan adanya masalah kita dapat belajar sesuatu yang baru, kita dapat menempa diri kita dengan lebih baik, dan tentunya kita akan dapat memproses masalah masalah lain yang nantinya akan datang.
Lalu masalah seperti apa yang dibutuhkan? Tentu saja masalah yang berkaitan dengan diri kita pribadi sebagai manusia. Bingung? oke, misalnya ada seorang remaja berusia 14 tahun, kira kira apa masalah yang tepat untuk dia hadapi? Ting tong! Masalah mengenai pelajaran disekolah nya, dalam konteks yang baik tentunya. Seperti tugas tugas yang diberikan oleh gurunya yang terlalu banyak dan dalam waktu yang singkat, tentu ini merupakan sebuah masalah bukan? Lalu apa yang harus dilakukan oleh remaja tersebut? Tentu saja bukan update di social media mengenai tugasnya yang banyak, tetapi mulai mengerjakan tugas tugasnya tersebut dari yang paling mudah atau bisa dari tugas yang waktunya sudah dekat untuk dikumpulkan. Pada dasarnya setiap manusia belajar menghadapi masalah hidupnya dimulai dari manusia itu berada di bangku sekolah. Lalu sedikit demi sedikit masalah yang dihadapi pun akan makin banyak, mulai dari pelajaran sekolah, ekskul yang harus diikuti, lalu organisasi siswa/i, dan terakhir tentu saja dunia percintaan remaja.
Pada dasarnya, artikel ini dibuat untuk seluruh umur, baik dari anak anak, remaja dan juga orang tua. Kenapa begitu? Karena anak anak tentunya akan menemukan masalah masalah kecil didalam hidupnya, lalu remaja akan menemukan masalah masalah yang sedikit lebih besar, dan orang tua lah yang akhirnya harus tau dan faham apa yang sedang terjadi dengan anak anak mereka agar tidak mengambil pilihan yang salah saat menghadapi anak yang sedang ada masalah. Tetapi karena penulis sendiri juga masih remaja, maka artikel ini khusus ditulis untuk para remaja. Bagaimana sih caranya kita (remaja) bisa memotivasi diri? Berikut adalah tips atau saran yang bisa penulis berikan.
- Mengetahui dan Memahami Masalah yang Dihadapi
Kalian (remaja) apa tau masalah yang sedang kalian hadapi ini apa? Apakah masalah tersebut kecil, sedang, atau masalah yang besar? Saran pertama yang saya sebagai penulis dan juga remaja berikan adalah kalian harus tau dan juga faham masalah yang kalian hadapi. Kenapa begitu? agar kalian bisa mengambil pilihan yang benar dan tidak berakibat fatal untuk diri kalian maupun orang orang disekitar kalian. Mengetahui dan juga memahami berarti kalian harus tau masalah tersebut dari a sampai z, tau dan faham masalah yang kalian hadapi tersebut dari sisi sisi yang berbeda, bukan hanya dari 1 sisi saja.
- Memutuskan Mana Masalah yang Lebih Penting
Setelah mengetahui dan memahami, kalian harus tau juga mana masalah masalah yang lebih penting (urgent) dibanding masalah masalah lain yang sedang kalian hadapi. Memutuskan sesuatu apalagi masalah bukan merupakan perkara yang mudah untuk dilakukan. Hal tersebut juga pernah penulis alami selama duduk dibangku sekolah. Tetapi kalau kalian sudah memutuskan mana masalah yang penting dan yang bukan, kalian harus berani mengambil resiko atas apa yang akan terjadi dan belajarlah untuk menerima resiko tersebut walau kalian tidak bisa melakukan apapun untuk menghilangkan resiko tersebut.
- Menerima Resiko
Poin terakhir yang penulis bisa sampaikan kurang lebih sama seperti yang ada di poin kedua. Kalian harus berani menerima resiko setelah memutuskan mana masalah yang penting dan yang tidak, tetapi kalau kalian bisa menghilangkan resiko yang ada tersebut itu lebih baik lagi. Tetapi jika tidak bisa, terima saja dengan lapang dada dan jangan lari dari resiko tersebut. Karena manusia tidak ada yang sempurna dan 1 masalah tidak menyebabkan kalian akan menjadi orang gagal jika tidak bisa kalian hadapi.
Itulah saran saran yang bisa penulis sampaikan kepada para pembaca, khususnya untuk mereka yang dalam usia remaja. Tetaplah tersenyum dan hadapi masalah kalian dengan jiwa yang berani, jika tidak bisa berani tidak apa apa, yang penting kalian mau menghadapi masalah kalian tersebut. Sampai sini penulis doakan agar para pembaca bisa menyelesaikan segala masalah yang kalian hadapi saat ini. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa.
No comments:
Post a Comment